Senin, 14 Januari 2008

Minyak Tanah Langka

Kelangkaan Minyak Tanah Tingkatkan Biaya Rumah Tangga

TANGERANG, KOMPAS_-Kelangkaan minyak tanah di Tangerang sampai Rabu (22/11) masih terus terjadi. Kondisi ini sudah terjadi sejak usai lebaran lalu.

Akibatnya selain minyak tanah sulit diperoleh, harganya juga naik Di Kreo, toko kelontong menjual minyak tanah dengan harga Rp 2.600 per liter, di Sudimara dan Pondok Aren agen masih menjual dengan harga Rp 2.300 per liter, tetapi agen di Cikupa Kabupaten Tangerang kios minyak menjual dengan harga Rp 2.800 per liter, turun Rp 200 per liter disbanding sehari sebelumnya.

“Sampai hari ini tukang minyak keliling yang biasa lewat tak juga kelihatan,” kata Ny Hesti Prabowo, warga Cikupa yang bergerak di perusahaan katering. Akibat keadaan ini para ibu rumah tangga juga mengeluh harus mengeluarkan dana lebih besar untuk membeli lauk pauk dan nasi.

“Seharinya saya harus beli lauk Rp 15.000. Kompor gas tak punya, mau masak pakai kayu juga tak mungkin orang rumahnya kecil gitu,” terang Ny Ani, warga Ceger Pondok Aren. Seorang perempuan yang sedang mengantre membeli minyak di Sudimara Ciledug mengaku setiap hari harus keluar uang Rp 20.000 per hari untuk beli lauk ketika tak ada persediaan minyak tanah di rumah. “Minyak nggak ada ya nggak masak..,” tukasnya.

Menurut beberapa agen minyak tanah di Ciledug, Pondok Aren dan Sudimara, terbatasnya minyak tanah di pasar kemungkinan karena adanya pemotongan jatah para agen (pangkalan) minyak tanah oleh Pertamina. Biasanya agen-agen itu mendapat jatah tiga rit (per rit Rp 5.000 liter), sekarang tinggal satu rit.

Wabah Chikungunya

Chikungunya Ancam Warga
Kamis, 03-01-2008 | 00:13:45

MARTAPURA, BPOST - Di musim hujan, warga diingatkan agar mewaspadai penyebaran penyakit chikungunya yang disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.

Penyakit yang kini tengah menyerang ratusan warga di Jateng dan Jakarta yang tengah dilanda banjir itu, kini juga menyerang sejumlah warga di Kabupaten Banjar.

Penyakit ini memang jarang mengakibatkan penderitanya meninggal dunia. Namun, warga yang terserang penyakit ini akan mengalami rasa sakit yang cukup lama, yakni selama seminggu akan mengalami rasa sakit pada bagian persendian.

Berdasarkan data di Dinkes Banjar, selama Januari hingga Desember 2007 memang tak ditemukan warga yang terserang chikungunya baik di RSUD maupun di Puskesmas-puskesmas.

Namun, seiring peningkatan curah hujan di awal Januari 2008 ini, dikhawatirkan penyebaran penyakit ini di Kabupaten Banjar. Dyah (31), ibu rumah tangga di RT 6 Desa Sungai Sipai, Martapura, dalam tiga hari terakhir ini mengalami demam disertai nyeri di seluruh persendian tubuhnya.

Ibu dua anak itu pun merasa tak bisa bergerak dengan nyaman karena setiap pergerakan yang dilakukan akan diiringi rasa sakit yang luar biasa pada persendian.

“Kemarin sudah diperiksakan ke dokter dan dikatakan mengalami gejala chikungunya. Untuk sementara rasa sakit berkurang setelah meminum obat dari dokter,” tuturnya.

Selama tiga hari ini, ia tidak bisa beraktivitas seperti biasanya dan harus terus berbaring di tempat tidur. “Bergerak sedikit saja sakit. Apalagi kalau harus bangun dari tempat tidur,” katanya.

Kadinkes Banjar, drg Toto Medyanto yang dikonfirmasi Rabu (2/1) berharap masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit ini.

Masyarakat diharapkan menjaga stamina tubuh dengan menjaga makan dan minum serta gizi yang bagus.

“Untuk memastikan positif atau tidaknya memang harus melalui pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah penderita,” katanya. MTB/ofy

Gejala
• Diawali dengan demam, flu dan batuk
• Bintik-bintik merah dikulit namun tidak khas seperti DBD
• Nyeri pada persendian di sekujur tubuh
• Dan pada tingkat yang parah mengakibatkan tubuh tak bisa bergerak atau seperti lumpuh

Pencegahan
• Jaga dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan menjaga makan dan minum serta dengan gizi yang bagus
• Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dengan melakukan 3M
• Bila ada gejala-gejala segera ke dokter, rumah sakit atau puskesmas terdedkat

Hati-hati Demam Berdarah

NYAMUK AEDES aegypti

Nyamuk aedes ini hidup dan berkembang biak pada tempat-tempat penampungan air bersih yang tidak berhubungan langsung dengan tanah seperti : bak mandi/wc , minuman burung, air tempayan/gentong, kaleng dan ban bekas, dll.

Perkembangan hidup nyamuk ini dari telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih darah manusia untuk mematangkan telurnya, nyamuk jantan hidup dari sari bunga tumbuh-tumbuhan. Kemampuan terbang berkisar antara 40-100 meter dari tempat berkembang biaknya. Tempat istirahat yang disukainya adalah benda-benda yang tergantung yang ada di dalam rumah , seperti gordyn, kelambu, baju/pakaian di kamar yang gelap dan lembab.

GEJALA KLINIS DEMAM BERDARAH

- Biasanya ditandai dengan 4 gejala klinis utama; demam tinggi 2-7 hari, fenomena perdarahan, pembesaran hati dan kegagalan sirkulasi / syok.

- Gejala penyerta ; nyeri kepala, nyeri otot, timbul ruam / kemerahan di kulit, nyeri tulang, mual, nyeri ulu hati.

- Fenomena perdarahan yang sering terjadi adalah timbul bercak-bercak merah di muka dan lengan-tungkai dan langit-langit mulut. Mimisan dan perdarahan gusi juga dapat terjadi. Keadaan yang lebih berat dapat menyebabkan perdarahan organ dalam tubuh.

- Laboratorium yang mendukung: trombositopenia ( trombosit kurang dari 100.000/ mm3) , hemokonsentrasi ( kadar Ht lebih 20% dari normal).

- Fase kritis adalah saat suhu turun ,yaitu antara hari ketiga dan kelima. Resiko terjadinya syok meningkat ( keringat banyak, gelisah. Ujung kaki tangan dingin) dan dapat menjadi fatal.

Tidak semua penderita demam berdarah harus dirawat, jika keluhan hanya demam yang disertai salah satu gejala; nyeri kepala, otot,tulang cukup rawat jalan dan dianjurkan untuk istirahat selama masih demam. Obat penurun panas dan pemberian cairan dan elektrolit peroral , jus buah, sirop, susu disamping air putih , dianjurkan untuk memonitor suhu, jumlah trombosit dan hematrokit sampai normal kembali. Jika sudah terjadi perdarahan kulit baik yang timbul secara langsung atau melalui tes tourniquet harus di rawat dan diobservasi di rumah sakit.

STRATEGI PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH

Pencegahan yang efektif seharusnya dilaksanakan secara integral bersama-sama antara masyarakat, pemerintah dan petugas kesehatan.

Upaya pemberantasan meliputi :

- Pencegahan , yang dikenal dengan gerakan 3 M , yaitu;

1. menguras tempat penampungan air secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali atau menaburkan bubuk abate kedalamnya.
2. menutup rapat-rapat tempat penampungan air
3. mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan; seperti kaleng bekas , plastik, dll

- Pemberantasan vektor /nyamuk ; penyemprotan / fogging fokus pada lokasi ditemui kasus.

- Kunjungan ke ruamh-rumah untuk pemantauan jentik dan abatisasi.

- Penyuluhan dan kerja bakti melakukan kegiatan 3M.